Chocolate Chip Cookie

Senin, 27 Juni 2011

karya ilmiah : 'PEMANFAATAN HASIL BUMI DENGAN MEMPERHATIKAN PELESTARIAN LINGKUNGAN'


PEMANFAATAN HASIL BUMI DENGAN MEMPERHATIKAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Geologi Lingkungan dan Sumber Daya

UNSIL Color






oleh,
Ilham Maulana Shiddiq
092170097



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2011
ABSTRAK
Pengertian sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya. Namun demikian harus disadari bahwa sumberdaya alam yang kita perlukan mempunyai keterbatasan di dalam banyak hal, yaitu keterbatasan tentang ketersediaan menurut kuantitas dan kualitasnya. Sumberdaya alam tertentu juga mempunyai keterbatasan menurut ruang dan waktu. Oleh sebab itu diperlukan pengelolaan sumberdaya alam yang baik dan bijaksana. Manusia berperan sebagai pemakai dari sumber daya alam, setiap segala aktifitasnya manusia dalam sehari-hari, saling keter kaitan atau saling ketergantungan pada sumber daya alam itu sulit dipisahkan. Ada kalanya manusia sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya, sehingga aktivitasnya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya.
Tetapi juga kerusakan sumber daya alam banyak ditentukan oleh aktivitas manusia. Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah serta kerusakan hutan yang kesemuanya tidak terlepas dari aktivitas manusia, yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu cara pemanfaatan sumber daya alam yang baik dan benar perlu diterapkan dan juga kebijaksanaan dalam penggunaan sumber daya alam.
Perlunya pembaharuan terhadap sumber daya alam, ini merupakan salah satu daya upaya dalam menciptakan sumber daya alam yang berkelanjutan dan terjaga kelestaiannya. Dan juga tidak hanya itu, pembaharuan terhadap sumber daya alam juga merupaka salah satu alternatif untuk mencegah kerusakan lingkungan alam, di mana apabila kerusakn alam terjadi akan menimbulkan bencana alam.

BAB I
Pendahuluan

a.      Latar belakang

 Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan sumberdaya alam, yang berupa tanah, air dan udara dan sumberdaya alam yang lain yang termasuk ke dalam sumberdaya alam yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Namun demikian harus disadari bahwa sumberdaya alam yang kita perlukan mempunyai keterbatasan di dalam banyak hal, yaitu keterbatasan tentang ketersediaan menurut kuantitas dan kualitasnya. Sumberdaya alam tertentu juga mempunyai keterbatasan menurut ruang dan waktu. Oleh sebab itu diperlukan pengelolaan sumberdaya alam yang baik dan bijaksana. Antara lingkungan dan manusia saling mempunyai kaitan yang erat. Ada kalanya manusia sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya, sehingga aktivitasnya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya.


b.      Rumusan masalah

Keberadaan sumberdaya alam, air, tanah dan sumberdaya yang lain menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada pula aktivitas manusia yang sangat mempengaruhi keberadaan sumberdaya dan lingkungan di sekitarnya. Kerusakan sumberdaya alam banyak ditentukan oleh aktivitas manusia. Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah serta kerusakan hutan yang kesemuanya tidak terlepas dari aktivitas manusia, yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri.







c.       Batasan masalah

Dari pembahasan makalah ini, saya mencoba membatasi segala permasalahan tentang “PEMANFAATAN HASIL BUMI DENGAN MEMPERHATIKAN PELESTARIAN LINGKUNGAN” : memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) yang baik dan benar, melakukan pembaharuan terhadap SDA (Sumber Daya Alam), bersikap bijaksana dalam penggunaan SDA (Sumber Daya Alam) yang tidak dapat diperbaharui, dan bersikap peduli terhadap kelestarian lingkungan.


d.      Tujuan makalah

Untuk memberi pengertian bahwa dalam menggunakan segala sesuatu hal, hususnya dalam penggunaan hasil bumi untuk kepentingan aktivitas dan pemenuhan kebutuhan manusia, harus memiliki kesadaran, kebijaksanaan, dan tahu bagai mana cara yang baik dan benar dalam memanfaatkannya, bahwa begitu amat pentingnya untuk memanfaatkan hasil bumi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan juga menjaga kelangsungan lingkungan dalam memproduksi hasil dari sumber daya alam.


e.       Sistematika makalah

Sistematika yang digunakan dalam makalah ini yaitu terdiri dari:
1.      judul
2.      abstrak
3.      BAB I Pendahuluan
4.      BAB II Pembahasan
5.      BAB III Simpulan
6.      Daftar Pustaka







BAB II
Pembahasan


A.    Memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) Yang Baik dan Benar

Pengertian Sumber Daya Alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin,cahaya matahari, dan mikro (jasad renik). Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut. Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Aktivitas atau kelangsungan hidup manusia bergantung pada hasil bumi atau juga SDA (Sumber Daya Alam) untuk pemenuhan berbagai kebutuhan penunjag hidup. Dan juga sebaliknya, SDA (Sumber Daya Alam) akan terjaga kelestarianya tergantung pada manusia yang mengolahnya, dan dikarenakannya antara manusia dan lingkungan itu ada saling keterkaitannya.
Dari kedua sisi ini memiliki dua poin, yaitu, poin yang pertama adalah poin positf, positif di sini dalam artian dari kedua sisi saling menguntugkan, dari sisi manusia menguntungkan sisi lingkungan, di mana sisi manusia bisa menguntungkan dengan cara melakukan pembaharuan terhadap lingkungan yang hasil buminya sudah di manfaatkan, dan tidak hanya itu saja, manusia juga bisa menerapkan sistem teknologi canggih untuk mendukung kelangsungan pembaharuan hasil bumi, lebih jelasnya lagi, dengan penerapan teknologi, manusia bisa memantau atau memonitor secara lansung selama proses pembaharuan berjalan, sehingga manusia dapat mengetahui kondisi apa dan bagai mana yang sedang terjadi pada keberlangsungnya pembaharuan hasil bumi, dan juga manusia dapat mengetahui hasil akhirnya, apakah akan baik atau cenderung gagal. Lalu dari sisi lingkungan sendiri sangat menguntungkan bagi manusia dengan adanya hasil bumi tersebut manusia bisa memanfaatkannya untuk keperluan industri, sebagai pemenuhan kebutuhan manusia, dan juga berbagai keperluan lainnya dalam aktivitas manusia.
Dan selanjutnya ialah poin yang kedua, yaitu poin negatif, yang dimaksudkan disini ialah adanya dampak atau pengaruh lain yang sifatnya merugikan bagi kedua sisi. Dari sisi manusia akan sangat merugikan sekali terhadap lingkungan apabila manusia hanya memanfaatkan hasil bumi dengan tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan tanpa adanya usaha manusia untuk melakukan pembaharuan terhadap lingkungan, hususnya lingkungan yang diambil hasil buminya. Dengan demikian, dapat kita pastikan bahwa kerusakan lingkungan akan terjadi, dan juga dari kerusakan lingkungan tersebut akan timbulah bencana yang disebabkan oleh alam, lebih tepatnya lagi ialah bencana akibat adanya kerusakan alam. Lalu dari sisi lingkungan sendiri dapat merugikan manusia, tetapi kerugian yang ditimbulkan oleh alam terhadap manusia, itu tidak secara keseluruhan disebabkan hanya oleh alam melainkan karena ulah manusia sendiri yang ceroboh dan tidak peduli atau tidak memperhatikan kelestarian lingkungan juga tidak pernah ada usaha untuk melakukan pembaharuan terhadap lingkungan alam dan sehingga terjadilah kerusakan lingkungan alam yang dapat menimbulkan bencana. Bencana tersebut bisa merupakan banjir,longsor,kebakaran hutan dll. tetapi disamping itu ada bencana yang murni karena alam, atau juga di sebut gejala alam. Gejala alam ni pada dasarnya timbul karena sebuah fenomena alam atau juga bisa disebut proses alam, gejala alam yang timbul bisa berupa gempa bumi yang disebabkan adanya pergeseran lempeng bumi dan juga bisa mengakibatkan tsyunami, atau bisa juga disebut dengan gempa berpotensi tsunami.
Dari serangkaian pernyataan di atas, serta menurut penelitian yang saya lakukan, bahwa dalam memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) itu harus adanya aturan dan batasan-batasan yang mengatur pemanfaatan SDA (Sumber Daya Alam) agar lebih teratur dalam pemakaiannya dan juga agar pemakaiannya tidak berlebihan yang bisa merusak lingkungan alam, dimana apa bila itu terjadi bisa menyebabkan suatu bencana alam. Dan dengan adanya aturan atau batasan-batasan dalam hal pemanfaatan SDA (Sumber Daya Alam) itu adalah salah satu usaha yang dapat diupayakan untuk pelestarian lingkungan alam.



B.     Melakukan Pembaharuan Terhadap SDA (Sumber Daya Alam)

Dalam menghadapi masalah rusaknya serta semakin menipisnya SDA(Sumber Daya Alam) yang diakibatkan oleh manusia dalam pemanfaatannya yang berlebihan dan juga tanpa adanya aturan atau batasan-batasan tertentu yang mengatur dalam hal pemanfaatan SDA (Sumber Daya Alam). Maka dari itu kita harus menyadarinya sejak dini, sebelum segala sesuatu yang tidak kita inginkana akan benar-benar terjadi, dengan alasan tersebut secara tidak langsung kita ditungtut untuk berupaya melestarikan lingkungan alam ini, agar supaya kelestarian alam dan sumber dayanya tetap terjaga dan juga berkelanjutan.
Dalam upaya melestarikan lingkungan alam tentunya tidak sembarang dan terpadu begitu saja, kita harus mengikuti langkah-langkah atau proses pelestarian, maksudnya adalah, sebelum kita benar-benar melakukan pembaharuan SDA (Sumber Daya Alam) ada baiknya kita lakukan penelitian terhadap lingkungan alam yang akan diperbaharui, dan maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan lingkungan alam, mulai dari keadaan tanah atau struktur tanah,keadaan sumber air, dan keadaan iklim. Dengan begitu kita bisa mengenali karakteristik lingkungan alam tersebut, upaya penelitian ini juga memudahkan kita dalam menentukan tanaman atau tumbuhan apa saja yang sesuai dengan karakteristik dari lingkungan alam tersebut untuk proses pembaharuan.
Lalu untuk seterusnya dalam pembaharuan SDA (Sumber Daya Alam), kita upayakan untuk menanam tanaman atau tumbuhan yang memiliki nilai daya guna yang sangat tinggi, selain memiliki nilai daya guna yang tinggi untuk dimanfaatkan manusia, juga memiliki nilai ekonomi atau harga jual yang cukup untuk dipasarkan, dan oleh karena itu pembaharuan harus bersifat selektif dalam menentukan pembaharuan yang akan dilakukan.
Jadi pada intinya proses pembaharuan atau pelestarian lingkungan alam itu harus ada kesiapan-kesiapan terlebih dahulu, maksud dari kesiapan disini ialah adanya perencanaan untuk hasil kedepanya agar berkelanjutan dan kepastian dalam hasilnya yang baik dan tidak menunjukan adanya kecenderungan untuk gagal, mungkin itulah bagai mana pentingnya sebuah pembaharuan atau pelestarian terhadap lingkungan alam.


C.    Bersikap Bijaksana Dalam Penggunaan SDA (Sumber Daya Alam) Yang Tidak Dapat Diperbaharui

Sebelumnya di atas saya belum sempat menjelaskan bahwa SDA (Sumber Daya Alam) itu terbagi menjadi dua jenis, yang pertama yaitu SDA (Sumber Daya Alam) yang dapat diperbaharui, dan yang kedua yaitu SDA (Sumber Daya Alam) yang tidak dapat diperbaharui, disini yang saya garis bawahi atau akan saya bahas adalah SDA (Sumber Daya Alam) yang tidak dapat diperbaharui.
            SDA (Sumber Daya Alam) jenis ini istimewa karena berbeda dengan sumber daya lainnya, sumber daya ini berupa minyak bumi, batu bara, emas, besi, perak, timah, dan hasil tambang lainnya. Untuk menghasilkan sumber daya tersebut memerlukan waktu yang lama, karena pembentukannya melalui proses jangka panjang dan juga mengalami proses yang rumit, jenis sumber daya ini memiliki daya guna yang tinggi dan juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dengan demikian jenis sumber daya alam ini banyak diincar manusia untuk diolah menjadi barang jadi dan kemudian dipasarkan, jenis sumber daya ini juga tidak selalu ada di semua tempat atau di setiap negara di dunia. Dan hebatnya juga dari jenis sumber daya ini, hususnya minyak bumi, dengan memiliki nilai ekonomi tinggi bisa mempengaruhi ekonomi dunia, dan perekonomian suatu negara, tetapi dilihat dari sisi lain jenis sumber daya ini memiliki kelemahan, yaitu keterbatasannya persediaan yang ada di lingkungan alam.
            Menyangkut hal tersebut, disini kita dituntut untuk lebih berhati-hati dalam pemanfaatannya dan juga dalam pengolahannya, yang dimaksud berhati-hati disini ialah dalam cara penganbilannya dari alam baik itu dari segi keamanan maupun dari segi pemakaian, karena oleh sebab itu diperlukan kesadaran atau kebijaksanaan dalam hal penggunaannya, dengan demikian pula pasti harus adanya batasan-batasan dalam hal penggunaannya. Kebijaksanaan yang di bahas disini ialah kebijaksanan yang dapat mempertimbangkan segala sesuatunya dalam hal penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui tersebut, karena dengan begitu setidaknya kita sudah melakukan sebuah upaya untuk menghemat dan juga melestarikan lingkungan alam sekitar, tentunya kebijaksanan ini tidak hanya berfungsi sebagai hal tersebut melaikan juga untuk dijadikanya sebagai sumber yang berkelanjutan dan hingga bisa diwariskan pada anak cucu kita nanti. Itulah sebagian pernyataan mengapa sumber daya yang tidak dapat diperbharui harus bijaksana dalam pemanfaatannya.
D.    Bersikap Peduli Terhadap Kelestarian Lingkungan

Berdasarkan banyaknya hal yang kita ketahui tentang rusaknya lingkungan alam atau tidak terlestarikannya lingkungan alam yang dapat mengakibatkan atau menimbulkan bencana di suatu daerah atau negara, semua itu bisa saja diusahakan atau diupayakan agar tidak terjadi, berbeda halnya dengan gejala alam, gejala alam sulit untuk dipastikan dan hannya bisa sebatas diprediksikan, tetapi itu juga belum sesuai dengan apa yang kita prediksikan, yang jelas kita tidak akan tau pasti mengenai gejala alam akan terjadi kapan,di mana, dan seberapa besarkah potensi yang ditimbulkan oleh gejala alam tersebut,kita tidak tau pasti.
Kembali ke pokok permasalahan, upaya untuk mencegah terjadinya bencana alam yang disebabkan oleh kerusakan linkungan alam, sebetulnya mudah tapi sulit, maksudnya, teori atau cara pelaksanaannya yang diterapkan itu relatif mudah, kita bisa memulai dari hal yang kecil, contohnya dengan menjaga kebersihan lingkukan di tempat tinggal sekitar, tetapi ini sangat sulit untuk dilakukan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena apa? karena tidak adanya kesadaran dari tiap diri pribadi manusia, sehingga hal sekecil itu pun dipandang “mahal”, kesulitan seperti itu lah yang sekarang harus benar-benar dihadapi.
Selian harus memeiliki kesadaran dari diri pribadi manusia, juaga memeiliki rasa peduli atau kepedulian terhadap lingkugan alam, bisa kita kaji bagai mana pentingnya rasa peduli atau kepedulian terhadap lingkungan alam. Dengan bersikap peduli terhadap kelestarian lingkungan alam kita bisa memperbaharui SDA (Sumber Daya Alam) yang berkelanjutan dan tentunya bisa terus kita manfaatkan. Jadi sikap peduli terhadap kelestarian lingkungan alam harus bisa kita terapkan dalam diri pribadi kita agar terciptanya atau terwujudnya lingkungan alam yang terjaga kelestariannya.







Ada pun poin-poin yang harus diingat untuk pelestarian linkungan alam, adalah sebagai berikut :
Ø  Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).
Ø  Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.
Ø  Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.
Ø  Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan yang sudah terlanjur rusak.
Ø  Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.
Ø  Mencegah kebakaran hutan. Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.

Dengan tidak melakukan hal-hal tersebut, artinya kita sudah bersikap peduli terhadap kelestarian lingkungan alam.






BAB III
Simpulan

v  Dalam pengelolaan sumber SDA (Sumber Daya Alam) baik yang bisa diperbaharui maupun yang tidak bisa diperbaharui dalam pemanfaatannya harus secara berkala, agar sumber daya yang ada tidak mudah atau cepat habis.

v  Melakukan pembaharuan terhadap sumber daya untuk terciptanya sumber daya yang berkepanjangan.

v  Dalam melakukan pembaharuan, hususnya pembaharuan bagi jenis sumber daya yang dapat diperbaharui, bagusnya kita memperbaharuinya dengan sesuatu yang berpotensi.

v  Disamping dari pemanfaatan SDA (Sumber Daya Alam) harus dibarengi atau diikuti dengan pembaharuan lingkungan alam.

v  Perlunya sikap kebijaksanaan dalam pemanfaatan SDA (Sumber Daya Alam).

v  Perlunya penelitian dalam melakukan suatu pembaharuan sumber daya alam.

v  Pentingnya dalam tiap diri pribadi tumbuh rasa kepedulian terhadap kelestarian lingkungan alam.

v  Perlunya sikap peduli terhadap kelestarian lingkungan alam dalam upaya melestarikan linkungan alam.












DAFTAR PUSTAKA
Munir, Moch.(2006).Geologi Lingkungan&SDA.Malang:Bayumedia Publishing


Tidak ada komentar:

Posting Komentar